Sebelumnya, saya tidak mengenal apa arti dari "kata" tersebut. Saya baru mempelajarinya setelah saya menyadari betapa pentingnya "kata" ini untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. "Satu" hal ini akan menjadikan pesaing-pesaing dalam melamar pekerjaan akan terlihat seperti amatir. Anda pasti cukup cerdas mengetahui bahwa angka lulusan perguruan tinggi (diploma/sarjana) bertambah setiap tiga bulannya karena banyaknya universitas apalagi jumlah wisudawannya. Ini berarti jumlah pengangguran bertambah lagi. Berdasarkan data 2009, jumlah pengangguran hingga saat ini hampir mencapai 10 juta orang.


Lihat? Angka yang berbicara. This is the fact, man! Dari lulusan diploma (garis biru) ada 486.000 orang dan dari lulusan sarjana (garis merah) 626.000 orang! Jika Anda masuk dalam kategori ini, maka Anda harus cepat-cepat melangkah maju dan keluar dari kerumunan orang-orang tersebut :)

Karena saya tahu Anda penasaran, "kata" rahasia yang saya maksud adalah : "Psikometri". Ini perlu dipahami oleh Fresh Graduate untuk bekal dalam tahap berikutnya, yaitu Tes Seleksi Rekrutmen Pekerjaan (jika Anda merencanakan bekerja di perusahaan besar).

Anda mungkin bertanya-tanya, 'binatang' seperti apa itu "Psikometri" ? Ok jika Anda memaksa, saya akan menjelaskannya.

Psikometri adalah cabang ilmu yang mempelajari teori dan teknik pengukuran dalam bidang pendidikan dan psikologi termasuk adalah pengukuran pengetahuan, kepandaian, sikap, dan ciri kepribadian. Psikometri mencakup dua tugas penting, yaitu :
1) Penyusunan instrumen dan prosedur untuk pengukuran
2) Pengembangan dan penyesuaian dari pendekatan teori kepada pengukuran.

Orang-orang yang berkecimpung dalam psikometri disebut sebagai ahli psikometri (psychometrians) dan bisa juga mereka adalah ahli psikologi (psychologists). Lihat penjelasan detail.

Nah, tes psikometri ini AKAN SELALU digunakan jika Anda melamar pada posisi Management Trainee atau Management Development Program, atau bahkan jika Anda ingin promosi pekerjaan. saya berani bertaruh dengan Anda. Mengapa digunakan tes semacam ini? Tentu saja untuk menyaring dan menyeleksi siapa-siapa saja yang sesuai untuk posisi yang Anda lamar. Salah satu contoh traits (ciri kepribadian Anda) yang berhubungan dengan Ekstrovert atau Introvert. Jika Anda adalah seorang yang cenderung introvert, maka pekerjaan yang berhubungan dengan penjualan mungkin tidak sesuai dengan Anda, sebaliknya juga begitu. Jika Anda dalah seorang yang cenderung ekstrovert, maka pekerjaan di belakang meja, contoh keuangan atau akuntasi, mungkin tidak sesuai dengan Anda.

Eits tunggu dulu, seseorang yang terlihat ekstrovert bisa jadi adalah orang introvert dan sebaliknya. Untuk itu Tes ini sangat diperlukan. Ok, sampai disini saya rasa Anda cukup cerdas untuk memahami hal sepele di atas, bukan? HeHe.. Apakah Anda tahu beberapa bulan yang lalu di salah satu perusahaan BUMN menggunakan Tes Psikometri yang dicantumkan di situs mereka? Ya betul Tes Psikometri di PT Pertamina Indonesia. Bukan hanya Pertamina yang menggunakan Tes tersebut, tetapi perusahaan-perusahaan besar pasti memiliki instrumen tes psikometri untuk menyaring kandidat karyawan.

Meskipun dalam program magister dulu saya mengambil spesialisasi Marketing Management, namun saya sadar bahwa ilmu human resources begitu luas, saya mendalaminya. Apalagi menyangkut tahap seleksi karyawan. Anda mungkin , "Mas Amru, apa aja lagi bentuk Tes Psikometri ini? Kasi tau dong! Gw dah melamar kemana-mana tapi gagalllllll mulu. Boseng 'aing' jadi pengangguran!" Baik, yang Anda butuhkan adalah persiapan, bung. Anda tahu hidup ini adalah pembelajaran yang berkesinambungan. Dan setiap pembelajaran ada ujiannya, dan pastikan terlebih dahulu Anda siap. Pelajari posisi apa yang Anda lamar, kuasai bentuk soal yang mungkin diujikan. Persiapan yang matang akan meningkatkan rasa percaya diri Anda.

Tulisan ini akan berlanjut sebagai pemahaman Anda untuk maju selangkah dari pesaing-pesaing Anda. Anda pasti ingin membanggakan orang tua Anda dengan mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Pada akhir tulisan ini, saya mengutip dari situs ini :

"Besarnya angka pengangguran terbuka mempunyai implikasi sosial yang luas karena mereka yang tidak bekerja tidak mempunyai pendapatan. Semakin tinggi angka pengangguran terbuka maka semakin besar potensi kerawanan sosial yang ditimbulkannya contohnya kriminalitas. Sebaliknya semakin rendah angka pengangguran terbuka maka semakin stabil kondisi sosial dalam masyarakat. Sangatlah tepat jika pemerintah seringkali menjadikan indikator ini sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan."

Jadi tulisan berikutnya saya akan memberitahu Anda RAHASIA LENGKAP-nya, masing-masing dengan ulasan lengkapnya. Jika Anda penasaran, klik gambar di bawah berikut :

I'm reading: Terobosan baru Mendapatkan PekerjaanTweet this!

0 komentar